Selasa, 26 April 2011

CREDIT CARD.

SEJARAH SINGKAT KARTU KREDIT
info buat yg belum tau sejarah tentang KARTU KREDIT alias CREDIT CARD.
Silahkan disimak gan sejarah singkatnya :

1.Bermula dari tahun 1920-an di Amerika mulai digunakan sebuah kartu untuk
melayani pembelian bensin.
2. Pada era tahun 1970-an mulailah lahir mesin-mesin ATM sebagai penanda
lahirnya pemakaian teknologi informaasi dalam hal bertransaksi perbankan.
3. Sejak itu asal muasal kartu kredit mulai lahir. dan berikut adalah
perkembangannya :
a. *) Tahun 1924 : Konsep pemakaian kartu untuk transaksi perbankan mulai
di terapkan oleh 100 buah bank di seluruh dunia.

b. *) Tahun 1938 : Beberapa perusahaan mulai bisa menggunakan antar
kartu.

c. *) Tahun 1950 : Konsep penggunaan kartu sebagai alat pembayaran di temukan oleh Frank X. McNamara.Pada tahun yang sama lahirlah kartu plastikpertama, yaitu Dinners Club yang selanjutnya diikuti oleh American EXPRESS.
d.*) Tahun 1958 : Bank of America mengeluarkan BankAmericard. AMEX
mulai merambah pasar entertainment dan travel dalam hal penggunaan
kartu.

e. *) Tahun 1966 : Bank of America menawarkan lisensi untuk membuat
kartu pembayaran kepada bank-bank lainnya. Pada tahun yang sama pula
lahirlah MasterCard.
f. *) Tahun 1969 : ATM pertama lahir di Inggris.
g. *) Tahun 1970 : Konsep mengenai kartu kredit diterima secara luas.
h. *) Tahun 1977 : Lahirlah VISA.

i. *) Tahun 1994 : Transaksi perbankan di Amerika menggunakan sarana
elektronik mencapai lebih dari 92,08 persen.




Mudahnya Mendapat Kartu Kredit

Perbankan kian gencar menyalurkan kredit konsumsi kepada masyarakat. Salah satu indikatornya terlihat dari meluasnya penggunaan kartu kredit. Kemudahan dan fasilitas yang ditawarkan bank bersambut dengan gaya hidup masyarakat yang konsumtif.

Perkembangan kredit konsumsi selama lima tahun terakhir meningkat sekitar 21 persen per tahun. Pada tahun 2006, jumlahnya Rp 226,3 triliun dan menjadi Rp 537 triliun pada 2010.

Penggunaan kartu kredit pun meningkat. Data Bank Indonesia menunjukkan, penerbitan kartu kredit naik 14,7 persen per tahun selama kurun 2008 hingga 2010. Pada akhir 2010 terdapat 13,57 juta kartu dan akhir Februari 2011 bertambah lagi menjadi 13,8 juta kartu kredit yang beredar di masyarakat.

Dari segi nilai, transaksi kartu utang ini tumbuh dengan angka lebih besar, yaitu 31,52 persen per tahun, untuk periode yang sama. Sepanjang tahun lalu, nilai transaksi menggunakan kartu gesek ini mencapai Rp 163,21 triliun.

Penggunaan kartu kredit yang meluas ini juga terekam dalam hasil survei Kompas mengenai penggunaan kartu kredit, awal pekan ini. Satu dari lima responden yang berdomisili di Ibu Kota memiliki kartu kredit. Kepemilikannya pun terkadang lebih dari satu kartu.

Penggunaan kartu kredit sudah menjadi bagian hidup masyarakat kota. Sebagian besar responden (75,6 persen) yang merupakan pemilik kartu kredit menyatakan, mereka menggunakan kartu kredit untuk keperluan makan dan belanja kebutuhan sehari-hari. Hampir separuhnya menggunakan kartu kredit untuk membeli barang elektronik atau keperluan yang berhubungan dengan kenyamanan hidup.

Hanya sebagian kecil memanfaatkan kartu kredit untuk keperluan dana tunai (29 persen). Data Bank Indonesia menunjukkan, penggunaan kartu kredit terbesar memang untuk transaksi belanja (97 persen) dan sisanya untuk penarikan tunai.

Kebiasaan berbelanja harian menggunakan kartu kredit kemudian dimanfaatkan pihak bank untuk bekerja sama dengan pusat belanja ritel dalam beberapa tahun belakangan ini. Sebut saja Bank Central Asia yang menggandeng peritel Carrefour, BNI dengan Lotte Mart, Bank Mandiri dengan Hypermart, serta Citibank dengan Giant.

Sebanyak 40 persen responden mengaku memiliki kartu kredit yang diterbitkan model kerja sama bank-peritel ini. Iming-iming berbelanja hemat dengan mendapat poin atau bonus tertentu rupanya cukup meyakinkan masyarakat.

Kemudahan

Memasarkan kartu kredit di Indonesia tergolong mudah. Majalah ekonomi bulanan Indocommercial bahkan menyebut Indonesia sebagai tempat paling mudah untuk mendapatkan kartu kredit. Banyak penawaran kartu kredit di pusat-pusat perbelanjaan dengan janji kemudahan aplikasi tanpa pertimbangan memadai dalam menilai kemampuan bayar calon nasabah. Gampangnya mendapatkan kartu kredit ini menjadi faktor penarik kedua terbanyak (14,8 persen) bagi responden dalam memilih berbagai tawaran kartu kredit. Memilih berdasarkan nama baik dan reputasi bank penerbit kartu masih menjadi pertimbangan utama (36,3 persen).

Kepemilikan kartu utang yang terlalu mudah dan kecenderungan meringankan penilaian kekuatan finansial calon nasabah terlihat pula dengan adanya responden yang tergolong kelompok ekonomi bawah, tetapi memiliki lebih dari satu kartu kredit. Ketidakcocokan latar belakang ekonomi dengan pengeluaran kartu kredit juga menyebabkan sekitar 10 persen responden pemilik kartu kredit melakukan praktik gali lubang demi menutup lubang, membayar tagihan kartu kredit satu dengan menambah utang di kartu kredit lain.

Pola lain yang terungkap adalah hampir 40 persen pemilik kartu kredit di Ibu Kota memilih membayar dengan jumlah tagihan minimum tiap bulan. Padahal, pemegang kartu plastik ini biasanya dibebani bunga cukup tinggi oleh penerbit kartu kredit, mencapai 3,5 persen per bulan. Bunga ini yang menjadi sumber pendapatan penerbit kartu kredit.

Potensi pasar kredit di negeri ini akan mengundang lebih banyak pemain baru, termasuk pihak asing, ikut meraup untung. Saat ini, bank asing memegang urutan pertama dalam mengucurkan pinjaman melalui kartu kredit di Indonesia. Menurut catatan BI, bank asing telah mengalirkan 36,62 persen dari total utang yang penggunaannya melalui kartu kredit.

Selain gencarnya penawaran kartu kredit, penyedia utang menggalakkan promosi kredit tanpa agunan (KTA). Cara mendapatkan kredit ini pun tergolong mudah, terutama bagi masyarakat yang sudah memiliki satu jenis kartu kredit.

Lebih dari separuh responden survei ini pernah ditawari KTA. Promosi utang tanpa jaminan ini lazimnya dilakukan melalui pesan singkat di telepon genggam, menelepon langsung, juga penawaran kepada pengunjung pusat perbelanjaan.

Penagih utang

Potensi pasar kartu kredit atau kredit konsumsi lainnya tentu akan semakin meningkat seiring dengan membaiknya kesejahteraan masyarakat. Tetapi, peningkatan itu bukan tanpa risiko bagi bank penyalur kredit. Risiko yang dihadapi berupa kredit macet atau bermasalah.

Sebagian kecil (22 persen) pemilik kartu kredit yang diwawancarai mengaku pernah menunggak atau alpa membayar tagihan kredit. Alasannya beragam, mulai dari lupa, tidak punya dana, hingga malas.

Untuk mengantisipasi hal itu, bank biasanya mengetatkan pengawasan terhadap pembayaran tagihan nasabah agar tidak melampaui batas jatuh tempo. Tak jarang bank menggunakan jasa pihak ketiga (debt collector).

Sekitar 20 persen pemilik kartu kredit atau keluarganya pernah dihubungi oleh penagih utang. Cara umum yang dilakukan oleh tukang tagih ini biasanya dengan menelepon dan mendatangi rumah responden atau keluarga responden.

Terkait keberadaan tukang tagih utang ini, lebih dari separuh responden yang mempunyai kartu kredit menekankan, peran penagih utang tidak diperlukan. Masyarakat berharap ada cara lain menegosiasikan utang yang macet selain harus berhadapan dengan tukang tagih yang disewa bank.

Pendapat ini terkait dengan peristiwa tewasnya seorang nasabah kartu kredit yang diduga akibat perlakuan penagih utang. Kekhawatiran di kalangan pengguna kartu kredit pun bermunculan. Dampaknya, meski tidak bertindak reaktif dengan segera menutup kartu kredit mereka, pemilik kartu kredit menyatakan akan lebih berhati-hati menggunakan kartu kredit dan melakukan pembayaran.

Meski demikian, responden menilai, peristiwa itu memberi kesan buruk terhadap wajah perbankan. Ditambah kasus pembobolan dana nasabah yang memperlihatkan lemahnya pengawasan internal bank terhadap dana nasabah.

Tips Menggunakan Kartu Kredit dengan Bijak

kayanya hal ini udah akrab banget ni di telinga kita gan, Kartu kredit sering menawarkan banyak keuntungan. Pembayaran yang nyaman, potongan-potongan harga di berbagai resto atau hotel dan masih banyak keuntungan lainnya. Tapi, kartu kredit juga dapat mendatangkan banyak masalah, jika Anda tidak hati-hati dalam menggunakannya.




Pemakaiannya yang mudah dapat membuat Anda terlena dengan terus-menerus menggesekkan kartu kredit tanpa menghiraukan kewajiban yang harus di bayar di akhir bulan. Nah, kalau sudah begini Anda akan tersadar saat tagihan sudah membengkak.

Jika Anda menggunakan kartu kredit secara bijak, maka kartu kredit dapat membuat hidup Anda lebih mudah. Seperti dikutip eHow, berikut ini tips untuk menggunakan kartu kredit.

1. Selalu membayarkan penuh tagihan setiap bulannya. Bunga dalam kartu kredit biasanya lebih tinggi, sehingga jangan menunda-nunda membayarnya agar tidak dikenakan bunga yang berlipat-lipat.

2. Sesuaikan pembelian Anda dengan uang Anda. Jika Anda tidak memiliki uang simpanan, maka jangan gunakan kartu kredit. Pastikan Anda masih memiliki cukup uang untuk melunasi tagihan kartu kredit Anda.

3. Hindari menggunakan kartu kredit di tempat yang tidak bekerjasama dengan kartu kredit Anda. Biasanya jika mesin kartu kredit tidak support dengan kartu kredit Anda, akan dikenakan charge sebesar 3 persen. Tanggungan charge tersebut akan dibayarkan oleh si pemilik kartu kredit. Sehingga ini akan merugikan Anda.

4. Gunakan satu kartu kredit saja. Jangan terlena oleh penawaran-penawaran kartu kredit. Jika Anda memiliki dua atau tiga kartu kredit malah meropotkan Anda karena harus membayar iuran per tahun. Selain itu, memiliki kartu kredit yang lebih dari satu semakin mendorong Anda untuk belanja lebih banyak lagi.

6. Hindari mengambil uang cash pada kartu kredit. Bunga yang ditanggung akan sangat besar jika Anda mengambil uang cash dari bank yang mengeluarkan kartu kredit. Jadi usahakan, jangan mengambil uang dari kartu kredit.

7. Jaga informasi nomor kartu kredit Anda. Jangan asal membeli barang secara online dengan memasukkan nomor kartu kredit Anda. Jika ingin belanja online, pastikan tempat Anda belanja sudah terpercaya. Nomor kartu kredit tersebut bisa disalahgunakan dan dipakai oleh orang lain.

8. Selalu mengecek tagihan setiap bulannya. Hal ini untuk menghindari kartu kredit Anda terpakai oleh pihak lain.


Selamat mencoba ya gan, moga bermanfaat,,
belajarlah bijak untuk menggunakan uang....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar