Jumat, 12 Maret 2010

Kapal Hantu Mary Celeste

Pada tanggal 4 November 1872 berangkatlah kapal layar jenis square rigged dari pelabuhan New York menuju Italia. Kapal ini ditemukan pada 4 Desember 1872 oleh kapal Dei Gratia sedang dalam keadaan kosong tanpa ada penumpang satupun.
Tidak ada tanda2 telah terjadi perompakan. Semua barang terlihat utuh rapi termasuk barang2 berharga. Satu2nya petunjuk yang tak berarti adalah catatan terakhir Kapten Kapal Benyamin Spooner Brigg. Di dalamnya hanya tertulis cuaca tampak buruk dan mungkin akan terjadi badai sebentar lagi.

Yang menjadi pertanyaan hingga saat ini adalah kemana semua penumpang Marry Celeste? Andaikan terjadi badai yang hebat kenapa barang2 yang ada tidak berantakan? Masih tetap rapi pada tempatnya. Di sana juga sempat ditemukan sebotol obat yang telah dibuka tutup botolnya masih utuh tanpa adanya bekas2 tumpahan.

Lebih aneh lagi kapal ini ditemukan (tanpa ada seorang pun didalamnya), tetap pada jalur pelayarannya yang benar dan telah meninggalkan New Yor sejauh kurang lebih 500 kilometer jauhnya.

Kemana semua awak dan penumpang kapal Mary Celeste? Apa yang membuat kapal tanpa awak tersebut tetap pada jalur pelayaran yang benar setelah jauh dari pelabuhan asalnya?

Kutukan Mary Celeste

Kisah misteri perkapalan lainnya yang sangat terkenal ada hilangnya kapal Mary Celeste. Kisah ini mungkin bersangkut-paut dengan misteri Segitiga Bermuda. Pada 4 November 1872 sebuah kapal layar jenis square-rigged brigantine bernama Mary Celeste telah meninggalkan pelabuhan New York, Amerika Syarikat menuju ke Itali. Pada 4 Disember, ia ditemui hanyut di tengah laut, tanpa seorang pun manusia di atasnya oleh anak buah kapal Dei Gratia. Anehnya, tidak ada tanda-tanda bahwa telah terjadi perompakan atau pun pembunuhan besar-besaran terhadap awak dan seluruh penumpang kapal Mary Celeste, semuanya seperti hilang begitu saja tanpa jejak.. Kelengkapan barang-barang di atas kapal itu pun masih lengkap seperti baru dikemas seolah-olah sedang bersedia untuk mulai berangkat.

Catatan terakhir dalam buku log Mary Celeste yang dibuat oleh Kapten Benjamin Spooner Briggs sepuluh hari sebelum Dei Gratia bertemu dengan kapal itu menyebutkan bahwa saat dia menulis, cuaca kelihatan seperti akan ribut. Diandaikan Mary Celeste telah ditinggalkan akibat ribut, apakah sebabnya kesemua anak kapal meninggalkannya, sedangkan tidak ada kelihatan kerusakan sekecil pun pada struktur kapal? Dan kenapa pula barang-barang di atas kapal itu tidak berseraka sepertimana biasanya apabila sebuah kapal dihajarombak besar? Bahkan ada sebotol obat batuk yang telah dibuka tetapi tidak tumpah di atas kapal itu, manakala mangkuk masih elok di tempatnya, tidak pecah. Di atas meja kapten terdapat tanda-tanda bahwa dia sedang bersedia untuk sarapan.

Ketika ditemui, Mary Celeste didapati telah berlayar tepat mengikut jalur yang seharusnya diambil. Amat ganjil memang untuk kapal yang sedemikian besar bisa tetap berlabuh dalam jalurnya selama sepuluh hari tanpa awak tanpa siapapun.

Dalam catatan terakhir, keberangkatan Mary Celeste sempat ditunda saat hendak berlayar ke Gibraltar dan kemudian peralatannya diperlengkapi semula, tetapi kapal itu serasa telah bertukar tangan sebanyak 17 kali, selepas kapal itu ditemui, kapal itu dianggap membawa nasib malang. Akhirnya, dalam tahun 1884 kapal telah karam di perairan Haiti.

Apakah yang telah terjadi ke atas anak-anak kapal Mary Celeste yang berlabuh di atas kapal tersebut dari New York pada 4 November 1872? Kenapa langsung tiada pentunjuk tentang apa yang telah terjadi di atas Mary Celeste hingga ia ditinggalkan sepenuhnya? Dan bagaimanakah ia dapat meneruskan perjalanan selama sepuluh hari tanpa awak kapal tepat mengikuti jalur yang sepatutnya? Mungkinkah Mary Celeste telah memasuki perairan Segitiga Bermuda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar